Sabtu, 03 Maret 2012

ROSSI : ketika sang bintang masih ingin pembuktian

MotoGP Mania – Dengan memegang predikat sebagai juara dunia 125cc, 250cc, GP500 serta enam kali gelar di kelas MotoGP, sesungguhnya tak ada yang mesti dibuktikan lagi oleh seorang Valentino Rossi atas kehebatannya. Tetapi tahun 2011 ia memutuskan pindah ke Ducati, dan ia pun seolah masih butuh satu pembuktian lagi.
Rossi GP12 Test Valencia 300x175 Valentino Rossi: Ketika Sang Bintang Masih Ingin Pembuktian



Ketika sukses mendominasi di atas motor Honda, Rossi tak sepenuhnya puas karena masih banyak yang menilai keberhasilannya itu akibat ditopang motor yang tiada banding. Hingga di akhir musim 2003 ia memutuskan meninggalkan Honda menuju Yamaha.
Sebuah keputusan besar karena saat itu YZR-M1 adalah motor yang kurang diperhitungkan. Namun The Doctor membuktikan bahwa keputusannya tidak salah. Ia langsung menjadi juara pada seri perdana 2004 di sirkuit Welkom, Afrika Selatan serta tahun itu juga ia sukses meraih gelar juara dunia bersama Yamaha.
Tujuh tahun berlalu, empat gelar telah diraih, Valentino akhirnya memutuskan mengambil tantangan lain: naik Ducati. Selain punya “hubungan darah” yang sama (Italia), Ducati juga terkenal sebagai motor yang unik. Sejak turun di arena MotoGP hanya tiga pembalap yang bisa menang dengan motor itu (itupun Troy Bayliss hanya 1 kemenangan).
Dan apa yang terjadi di musim 2011 benar-benar membuat Rossi mendapat pelajaran berharga dalam hidupnya dimana kesuksesan dan kegagalan ibarat dua sisi mata uang. Ia bukan hanya gagal memenangkan seri perdana 2011 tetapi juga tak pernah naik podium tertinggi hingga musim berakhir.
Haruskan ROSSI MENYESAL? Tentu saja tidak. Seorang super star seperti dia tentu sudah mengetahui akan ada resiko yang harus dibayar untuk sebuah keputusan besar.
Tak perlu juga menyalahkan CASEY STONER dengan menyebut kesulitan menjinakkan Desmosedici akibat rider Australia itu sebelumnya telah membawa pengembangan Ducati ke arah yang salah. Tahun 2004, ketika Rossi langsung klop dengan Yamaha, tak seorang pun mengatakan semua itu adalah karena M1 sebelumnya telah dikembangkan ke arah yang benar oleh Carlos Checa.
Kesulitan yang dihadapi Rossi bagaimanapun telah membuat pabrikan Ducati semakin sdar kalau motor mereka memang sulit dikendalikan. Rossi dan Ducati telah mengeluarkan segenap kemampuannya termasuk mengorbankan seri demi seri di musim 2011 sebagai ajang uji coba. Hasilnya tentu baru akan bisa dilihat mulai musim 2012 ini.
Semakin cepat Ducati menjadi kompetitif dan terutama jika Rossi segera bisa meraih title di atas motor kebanggaan warga Italia, bisa jadi semakin cepat pula pengguna nomor #46 itu akan meninggalkan arena MotoGP. Karena sudah tak ada lagi yang perlu dibuktikannya. Kecuali… jika Valentino Rossi kemudian tertantang untuk menjadi juara dunia di atas motor CRT, misalnya…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes