Rabu, 04 Juli 2012

Ezpeleta:motogp teknologi vs hiburan

GP Mania – Komisi Grand Prix telah bertemu kembali di meja perundingan pada hari Jumat (29/06/12) di sirkuit Assen, Belanda. Beberapa keputusan mengenai perubahan regulasi telah disepakati. Tetapi, itu hanya perubahan kecil, perubahan yang lebih signifikan ternyata masih belum mendapat titik temu.
Ezpeleta Assen 2012 300x199 Ezpeleta: MotoGP Antara Teknologi vs HiburanPerubahan aturan itu hanya menyangkut beberapa hal kecil seperti penghapusan aturan rookie, pembatasan jumlah motor prototype (dua untuk tim pabrikan dan dua lainnya untuk tim satelit) serta beberapa perubahan aturan untuk kelas Moto3.

Regulasi tentang ECU standard, batas rev dan juga apakan aturan baru itu mulai berlaku pada tahun 2014 atau 2015, masih belum menemuai kata sepakat.
“Kami masih mendiskusikannya. Saya akan terus dengan filosofi yang sama, bahwa kita perlu mengurangi biaya, dan kita perlu untuk sedikit mengimbangi perbedaan besar antar motor,” ungkap CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta dalam sebuah wawancara dengan situs Motomatters.com di Assen.
“Saya tidak mengatakan bahwa satu-satunya solusi adalah CRT, dan tentu saja mulai tahun depan, kami akan memperbaiki motor CRT. Kami sekarang berbicara dengan Magneti Marelli (pemasok ECU, red), mencoba untuk membuat ECU kami sendiri, lebih berkembang, yang akan kami berikan kepada semua tim CRT yang mereka akan dapat gunakan mulai tahun depan,” lanjut Ezpeleta.
“Saya pikir ini juga akan meningkatkan daya saing motor CRT. Dan tentu saja untuk 2014 saya terus berpikir ada kemungkinan untuk membatasi jumlah revs, dan satu ECU yang sama untuk semua orang. Saya tidak tahu apakah ini akan berlaku mulai 2014 atau 2015, tapi kami akan terus dengan ide ini. Tapi masih ada diskusi dengan produsen.”
Menurut Ezpeleta, masih adanya perdebatan mendasar antara Dorna dan MSMA (asosiasi produsen) telah membuat pembahasan regulasi ini menjadi berlarut-larut.
“Well, ini berubah-ubah, karena beberapa hari mereka setuju, maka hari-hari lain mereka mengatakan tidak, dan kemudian mereka terus mengatakan bahwa bagi mereka hal yang paling penting adalah mengembangkan teknologi, dan kami katakan bagi kami hal yang paling penting adalah hiburan. Jadi kita kurang lebih dalam diskusi pemasaran, lebih dari apa pun.”
Pria berkacamata itu mengaku tidak habis pikir kenapa idenya untuk menekan biaya seolah terus ditentang oleh para produsen. Padahal dengan situasi ekonomi saat ini, pengurangan biaya adalah hal mutlak yang harus dilakukan.
“Saya pikir penting untuk dipahami dengan baik bahwa CRT hanyalah nama. Ini adalah nama yang telah dimaksudkan untuk membantu jumlah motor di grid.”
“Karena jumlah adalah satu-satunya hal yang tidak bisa Anda diskusikan. Apakah ini OK atau tidak, jika melayani tingkat teknologi yang produsen inginkan, ini perlu kita diskusikan, tetapi sebenarnya hal ini telah dilakukan. Sekarang proposal dari beberapa produsen untuk mulai 2014 menyediakan motor yang akan dijual dengan biaya sekitar 1 juta Euro per musim, termasuk part dan apa pun. OK, mari kita lihat bagaimana itu bekerja. Tapi sebenarnya hal yang paling penting adalah kita ingin mempertahankan balapan jarak dekat, membuatnya lebih seperti race di Moto2 dan Moto3, dengan biaya yang wajar.”
“Dan ini adalah sesuatu yang secara jujur saya tidak mengerti mengapa kita masih membahas tentang hal ini. Karena dunia berada dalam kekacauan ekonomi, dan saya tidak bisa memahami bagaimana orang-orang masih mendiskusikan mengapa kita perlu untuk mengurangi biaya. Dan mengurangi biaya bukan (berarti) satu motor atau dua motor, sesuatu seperti ini, sementara itu kita melakukan banyak hal untuk mengurangi biaya. Ketika kita membahas pengurangan biaya, kami katakan, OK, berubah menjadi rem baja. Lalu kami berkata, ada masalah apa dengan rem karbon? Masalahnya adalah hanya harga. OK, mari kita lanjutkan dengan rem karbon, tetapi dengan mengurangi harga. Bagaimana caranya? Dengan membuat perjanjian dengan produsen rem karbon. Hal berikutnya mungkin suspensi.”
MotoGP Catalunya Start 300x200 Ezpeleta: MotoGP Antara Teknologi vs Hiburan“Dan satu atau dua motor? Yah, mungkin kami memiliki solusi yang baik untuk satu motor untuk flag-to-flag (saat balapan hujan, red), dan untuk membuatnya lebih aman, dan untuk menjaga sisi hiburan. Tapi mungkin hari ini saat warm-up pembalap akan crash dengan satu motor, dan ia tidak dapat berpartisipasi dalam lomba, ini tidak baik. Kita perlu mengurangi biaya dalam hal-hal yang tidak membantu hiburan. Itulah filosofi. Dan OK, saya menyadari saya harus menunggu orang-orang untuk memahami filosofi ini.”
Sponsor, juga menjadi masalah lain bagi tim-tim MotoGP. Sejak krisis ekonomi melanda dunia, tak banyak lagi perusahaan yang berminat mengucurkan dananya untuk menyokong pebiayaan tim yang berpartisipasi di ajang balap motor dunia ini.
“Mengapa tim yang fantastis seperti Yamaha tidak memiliki title sponsor? Bukan karena mereka tidak bekerja dengan baik, itu karena (situasi) ini sangat sulit. Tapi dari sisi lain, banyak sumber daya yang datang dari kami. Karena di sisi hiburan, dari televisi dan apa pun, kami mendapatkan uang yang kemudian kami lewatkan ke tim-tim.”
“Dan ini adalah sesuatu yang tidak disadari orang, bahwa saya membayar produsen. Dan kontribusi saya ke produsen lebih besar dari berapa biaya untuk menjadi sponsor utama. Dan penting untuk membahas tentang peningkatan pendapatan, OK, terserah kepada mereka, mereka dapat meningkatkannya dan saya akan sangat senang jika mereka meningkatkan pendapatan.”
“Situasinya sangat sulit, tetapi adalah masalah harga. Jika Anda mencari title sponsor pada x jumlah uang seperti di masa lalu, Anda tidak akan pernah mencapai itu untuk alasan yang sama. Anda tidak menjual rumah dengan harga yang sama seperti lima tahun lalu. Tetapi mengapa Anda harus memiliki sponsor utama? Karena Anda tidak dapat menutupi biaya partisipasi sendiri. Jika biaya partisipasi berkurang, kebutuhan Anda akan sponsor berkurang, atau mungkin tidak, mungkin Anda dapat melakukannya sendiri, seperti di masa lalu. Pada tahun-tahun terbaik kejuaraan dunia, mayoritas tim – bukan di zaman kita, sebelum usia kita – tidak disponsori. Dan mereka bisa berpartisipasi. Mengapa? Karena mereka menganggap ini penting bagi mereka. Kita perlu merenungkan hal ini, kita dapat melanjutkan dengan mengatakan, kita perlu menjual sponsor lagi, kita perlu menjual sponsor lebih banyak. Bahkan, tim swasta menjual lebih dari tim pabrikan, kecuali Ducati. Dan tidak ada seorang salesman yang buruk atau apa, itu karena hal tersebut sangat sulit.”
Salah satu bagian yang masih paling mahal adalah biaya perjalanan, karena balap MotoGP digelar di seluruh dunia untuk 18 seri.
“Kami membayar biaya untuk itu. Ketika kita pergi ke Grand Prix di luar Eropa, kontribusi dua kali lipat dari apa yang kami bayar untuk sebuah Grand Prix normal, dan kami membayar sebagian besar dari angkutan tersebut. Dan jika kelebihan barang, maka ini adalah bagian dari perjanjian tersebut, tapi kami membayar bila pergi ke luar Eropa.”
Bicara balapan di luar Eropa, dalam kesempatan yang sama Ezpeleta membeberkan rencananya untuk menambah seri MotoGP di kawasan Asia, terutama di Asia Tenggara.
“Kami belum menyelesaikan perjanjian, kami bicarakan dengan mereka, kemungkinan besar kita akan pergi ke India. Kami juga berbicara dengan orang-orang di Asia Tenggara selama balapan di sana. Ada beberapa kemungkinan, tapi akan ada Grand Prix baru di Asia Tenggara sebelum akhir 2014, awal 2015. Itulah rencananya.”
Grand Prix baru di Asia Tenggara? Akankah Indonesia masuk hitungan?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes